Sabtu, 01 Desember 2012

Technology and nature: the cyborg


Cyborg adalah identitas hybrid antara organisme dan mesin.Ketika dikotomi dalam akhir abad XX belum juga melebur, Donna Haraway menawarkan teori baru tentang cyborg.
Tulisan ini menyajikan pokok-pokok pikiran Haraway sebagai seorang feminis sosialis-posmodernis yang diambil dari artikelnya Cyborg Manifesto: Science, Technology, and socialist-Feminism in the Late Twentieth Century, diambil dari buku Simian, Cyborg, and Women karya Harraway. Tulisan ini juga menyajikan konsep Cyborg yang menginginkan kesadaran perempuan akan teknologi sebagai bagian diri yang dapat dipertanggungjawabkan. Harraway meyakini jika kesadaran diri dan mesin telah mencapai sesuatu yang intim maka tidak akan ada istilah mesin mendominasi manusia atau manusia mendominasi mesin.

Rob Spence : Sang Pemilik Mata Cyborg


LONDON - Seorang warga Kanada mendedikasikan matanya untuk dunia. Dengan kamera mini buatan sendiri yang disematkan ke dalam matanya, ia akan memungkinkan seluruh dunia melihat apa yang dilihatnya.

Dilansir melalui Telegraph, Minggu (4/7/2010), pria bernama Rob Spence itu telah membuat kamera mini, mirip dengan webcam, selama dua tahun lalu. Namun begitu, purwarupanya telah berhasil dipamerkan pada 2009. Bahkan pada tahun yang sama, Majalah Times menyebutnya sebagai 'Temuan Terbaik 2009'. Tidak heran jika kemudian Spence menyebut dirinya sebagai 'Eyeborg Guy'.

Mata buatan itu dilengkapi dengan sebuah kamera video nirkabel yang didukung dengan baterai kecil berkekuatan 3 volt. Di dalamnya juga dilengkapi dengan transmitter nirkabel yang dapat membantunya mengirimkan data, apa yang ia lihat, ke dalam komputer.


"Tidak seperti mata manusia, mata saya ini dapat diupgrade secara berkala," ujar Spence.

Nantinya, kamera mini itu akan disematkan ke dalam matanya, menggantikan mata buatan yang selama ini bertengger di tubuh Spence. Seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology bernama Steve Mann akan membantu Spence.

Mata buatan versi ini, dipaparkan Spence, masih memiliki tampilan beresolusi rendah dan transmisi yang masih lemah. Spence pun mengaku sedang meningkatkan performa keduanya di versi berikutnya. Selain itu, Spence juga sedang mengusahakan kamera wireless mini itu dengan LED light, mirip dengan mata milik robot dalam film Terminator.

Spence selama ini dikenal sebagai pembuat film. Ia memang hanya dapat melihat dengan satu mata karena mata kanannya rusak akibat kecelakaan yang terjadi saat ia masih muda dan mulai merintis karirnya di dunia film. Kini pria berusia 36 tahun itu berharap dapat mengganti mata palsunya dengan mata buatan miliknya ini, dan membagi apa yang dilihatnya kepada seluruh dunia, melalui internet.

From Object To Signal



Tentang Hollis Frampton

 Hollis Frampton lahir pada 11 Maret 1936 di Ohio, Amerika Serikat. Pada umur 9 tahun, ia telah tertarik dengan dunia fotografi. Pada usia yang masih sangat muda, ia dihadiahi kamera Kodak Brownie oleh pamannya yang mempengaruhi hidupnya selanjutnya.  Seniman ini menempuh pendidikan di Phillips Academy, Andover, Massachussets, tempat dimana ia bertemu dengan Carl Andre dan Frank Stella pada tahun 1954. Pada tahun 1957, ia pindah ke Western Reserve University di Cleveland, Ohio. Kemudian ia banyak melakukan perjalanan dari Ohio ke Seattle dan Meksiko dengan mengendarai mobil. Pada tahun 1958, ia memutuskan pindah ke New York dan bekerja sebagai fotografer lepas. Seniman ini tidak pernah bisa bertahan dalam satu tempat, dalam waktu 19 bulan, ia bisa pindah ke 13 lokasi yang berbeda. Kebiasaan berpindah ini menjadi salah satu karakter yang paling terkenal dari Frampton. Clouds Like White Sheep adalah filem pertamanya, sebuah filem berdurasi 25 menit yang direkam dalam format 16 mm, hitam putih. Pada tahun 1960an, Frampton menempatkan dirinya sebagai salah seorang penggerak filem avant-garde Amerika atau “New American Cinema”. Pada tahun 1973, Frampton mengajar di State University of New York.  Di tempat ini ia mengembangkan Center for Media Study yang diikuti oleh banyak pembuat-pembuat filem kelas dunia. Namun, asosiasi ini hanya bertahan hingga Maret 1984, yaitu sebulan sebelum sang seniman meninggal dunia.




Nostalgia (1971, 38 menit)), adalah karya Hollis Frampton, salah seorang pembuat filem avant-garde asal Amerika Serikat yang bereksperimentasi dalam bahasa visual. Karya-karyanya banyak bergaya formalis, yang mengeksplorasi sinema “murni”. Gaya ekperimentasi sinema murni adalah tanggapan terhadap dominasi filem yang melulu memainkan persoalan ‘keaktoran’ dan cerita—yang merupakan persoalan di luar bidang mediumnya yaitu, filem.
Filem Nostalgia adalah sebuah biografi sang seniman dengan menghadirkan 13 dokumen foto yang masing-masing berisikan pengalaman Frampton. Foto-foto itu dipilah menjadi bab-bab dengan latar ceritanya masing-masing. Foto-foto tersebut diletakkan di atas kompor listrik yang sedang menyala. Penonton diajak untuk melihat detail proses terbakarnya foto tersebut. Frampton memasukkan suara latar (suara Frampton sendiri) saat proses itu terjadi yang bercerita tentang sejarah masing-masing foto.

Bagi Hollis Frampton, filem memiliki fitrah durasi/waktu (moving image), pada dasarnya tidak lepas dari satuan bangunan visual yang berasal dari fotografi (still image). Nostalgia dapat dikatakan sebagai ekperimentasi visual dalam konteks memori dan masa kini (sedang berlangsung). Pada filem ini, Frampton menciptakan jarak antara memori melalui foto yang terbakar, dan suara narator sebagai masa kini. Memori menghidupkan gambar, bukan sebaliknya. Eksperimentasi Frampton dalam Nostalgia, setidaknya menjadi cukup penting untuk melihat kembali fitrah filem atau fitrah mediumnya.


kesimpulan :
pada pengalaman yang dimiliki oleh Hollis Pramptont dapat disimpulkan bahwa dia salah seorang seniman yang mempunyai keahlian dalam hal dunia perfileman. Yaitu dia bereksperimen untuk merubah suatu objek menjadi sinyal. ini, Frampton menciptakan jarak antara memori melalui foto yang terbakar, dan suara narator sebagai masa kini. Memori  yang dapat menghidupkan gambar, gambar yang menghidupkan memori. Artinya  juga foto yang terbakar dikatakan atau dianggap sebagai masa lalunya sedangkan suara naratornya dianggap masa kini.



Jumat, 29 Juni 2012

Berbagai jenis Phobia






Phobia merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Nah, bagaimana untuk mengetahui apakah anak atau murid Anda memiliki phobia? Apa yang Anda dapat lakukan untuk menanggulangi rasa ketakutan ini?

I. Agoraphobia: Takut akan tempat ramai
Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.

II. Social Phobia: Takut bertemu orang
Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

III. Spesific phobia: ketakutan terhadap beberapa hal yang spesifik
1. Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit
Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.

2. Zoophobia: takut akan hewan tertentu
Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba yang disebut acarhnopobhia; ketakutan terhadap ular yang disebut ophidiophobia; ketakutan terhadap burung yang disebut ornithophobia; dan ketakutan terhadap lebah yang disebut apiphobia.

3. Brontophobia: takut akan halilintar/petir
Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa bersembunyi dari petir.

4. Acrophobia: takut ketinggian
Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa bergerak saat ia merasa ketakutan.

5. Aerophobia: takut terbang
Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma, entah kecelakaan ataupun turbulensi. Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.

6. Phobia rasa sakit
Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia) dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop, dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.

7. Phobia paranormal
Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir. Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu. Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.

8. Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah
Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah.
9. Carcinophobia: takut akan kanker
Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.
10: Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru
Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.
11. Gerontophobia: rasa takut menjadi tua
Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.

12. Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum
Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami, mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan mencemari udara dengan gas alami kita.

13. Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi
Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak. Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa lebih nyaman.

14. Spargarophobic: takut akan asparagus
Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya sebagai UFO atau sesuatu ya?
Masih ada beberapa jenis phobia lain yang tak mungkin dibahas satu per satu di dalam artikel ini. Namun jika Anda atau orang terkasih Anda mengalami phobia, ajaklah ia berkonsultasi dengan para ahli, phobia bukanlah suatu penyakit yang tak dapat sembuh. Phobia adalah suatu ketakutan yang bisa perlahan dihilangkan dengan terapi tertentu.



Artikel mengenai Pengabdian

Pengabdian seorang ibu

Mungkin beberapa teman sudah tahu kisah ini..
Ada seorang ibu, “Tukirah” namanya, yang memiliki 3 Orang anak dan semua anaknya mengalami keterbelakangan mental serta cacat fisik yang mengakibatkan anak-anak tersebut tidak dapat melakukan aktivitas, sampai akhirnya film dokumenter tentangnya dibuat oleh Kompas. Bukan memperlihatkan kepedihan, tetapi ibu ini adalah seorang ibu yang setia dalam mengurusi anaknya.

Menyuapi anak2nya, memandikan, menggendong, memeluk sampai membersihkan kotorannya pun ia melakukannya dengan hati bersyukur dan rela hati. Mungkin tak ada orang yang mengerti bagaimana memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan tak ada yang mau seperti dia.

Ia tidak memiliki keinginan yang macam-macam, ia hanya ingin diberi kekuatan untuk melayani dan merawat anak-anaknya. Ingin memiliki banyak waktu bersama dengan mereka. Sampai jika ia dapat memilih jangan sampai meninggal mendahului anak-anaknya karena takut anak-anaknya tak ada yg mau merawatnya, jika hal ini tidak dosa katanya.
 
Bersyukur, menerima segala keadaan, tekun, setia melayani, mengesampingkan keinginan-keinginan pribadi itulah yang dapat kita pelajari dari ibu yang satu ini. Ia memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya yang tak akan pernah bisa diberikan oleh orang lain. Bukan harta atau barang berharga, tetapi sebuah serpihan besar kehidupannya

Kamis, 26 April 2012

Manusia dan keadilan


Runtuhnya Simbol Penegak Hukum

Oleh : Arief Hidayat*

PENANGKAPAN ketua tim jaksa kasus BLBI Urip Tri Gunawan mengundang kekecewaan dan keprihatinan seluruh kalangan,terutama rakyat.
Penangkapan jaksa ini merupakan buntut dari dugaan kasus suap yang menjerat Jaksa Urip atas pemberian uang sebesar USD660 ribu atau senilai lebih dari Rp6 miliar oleh Artalyta Suryani di rumah tokoh yang terkait kasus BLBI, Sjamsul Nursalim, di kawasan Simprug,Jakarta Selatan,pada Minggu (2/3).
Dalam dunia penegakan hukum kita,banyak kasus serupa yang juga muncul. Salah satunya, kasus mantan Jaksa Agung MA Rahman dalam era pemerintahan Megawati.Pada saat itu,Rahman ”luput”melaporkan rumah mewahnya kepada KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara).

Kasus kedua menjerat jaksa penuntut umum terkait suap yang diberikan mantan Dirut Jamsostek A Djunaedi yang didakwa korupsi. Selanjutnya, kasus yang sedang santer adalah dugaan suap yang diterima Urip,ketua tim jaksa penyelidik kasus BLBI.Ketiga kasus tersebut setidaknya menggambarkan betapa karut-marutnya integritas para penegak hukum kita.
Ironisnya,pemerintah malah meminta berbagai pihak agar tidak menggoda penegak hukum dengan suap. Singkatnya, kalau penegak hukum selalu digoda, apalagi dengan uang miliaran rupiah,yamana tahan, namanya juga manusia. Kiranya, pernyataan yang dilontarkan pemerintah itu sungguh patut disayangkan. 

Dalam dunia hukum yang masih penuh dengan ketidakpastian, potensi suap sangat rentan.
Orang yang terjerat hukum akan melakukan berbagai cara untuk membebaskan diri termasuk suap. Permintaan ini secara tidak langsung merupakan ”kekalahan” negara terhadap para penyuap karena faktanya masih ada penegak hukum yang mau ”disuapi”. Integritas bukanlah cover, tapi sesuatu yang melekat dalam diri seseorang sampai kapan pun.
Itulah cerminan penegak hukum sejati yang berkarakter,memiliki prinsip yang kuat, dan tahan terhadap godaan suap berapa pun besarnya.Bagi penegak hukum seperti ini,keadilan adalah harga mati. Pertanyaannya adakah penegak hukum ”setengah malaikat” seperti ini? Jawabannya tentu saja ada.
Salah satunya adalah almarhum Prof Dr Baharuddin Lopa SH,dia merupakan simbol penegak hukum Indonesia yang berdedikasi tinggi, jujur, berani, dan sederhana. Jabatan yang pernah disandangnya pun beragam mulai dari kepala kejati di beberapa provinsi, duta besar, Menkeh HAM,dan terakhir Jaksa Agung.Dia adalah seorang jaksa karier yang sampai akhir hayatnya tidak memiliki “apaapa”, tidak seperti pejabat negara pada umumnya.

Penangkapan Urip beserta barang bukti uang ratusan ribu dolar itu seolah membalik fakta kebersihan para penegak hukum kita dan tentu saja sangat kontras dengan sosok Baharuddin Lopa. Beberapa kalangan dan tokoh nasional juga menduga kasus ini hanya fenomena gunung es. Urip sendiri berkilah bahwa uang yang didapatkan dari Artalyta adalah hasil penjualan permata.
Di sinilah anehnya,yakni ada jaksa jualan permata,dan mungkin hal itu hanya ada di Indonesia. Padahal,jika kita melihat Undang-undang Kejaksaan No 5/1991 Pasal 1 menyatakan secara tegas bahwa jaksa tidak boleh merangkap sebagai pengusaha atau penasehat hukum, atau pekerjaan lain yang dapat memengaruhi martabat jabatannya. Artalyta juga diberitakan berbagai media,dia merupakan orang yang sangat dekat dengan para pejabat negara termasuk di dalamnya pejabat kejaksaan.
Merebaknya dugaan suap seorang jaksa ini menorehkan setitik nila ke dalam belanga institusi kejaksaan. Publik pun akhirnya menduga terdapat proses hukum yang tidak transparan terkait kasus BLBI yang ditutup secara tiba-tiba.Alasan penutupan kasus ini menurut kejaksaan karena tidak ditemukannya dugaan pelanggaran hukum oleh para pengemplang dana BLBI.
Entah secara kebetulan atau tidak, tidak lama berselang KPK menangkap ketua tim jaksa penyelidik BLBI. Fenomena ini seolah memperlihatkan bahwa ada upaya sistematis untuk menutup skandal demi skandal yang melingkupi kasus hukum di negeri kita.Jaksa cacat integritas selalu memanfaatkan posisinya untuk meraup keuntungan dari setiap kasus yang ditanganinya,tak peduli sikut kiri atau kanan serta menginjak kepentingan rakyat.

Kita sangat merindukan para penegak hukum yang baik di negeri ini. Penegak hukum yang benar-benar menjadi pengacara negara dan rakyat.Semua itu demi terwujudnya keadilan bagi rakyat.(*)

*Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad




Manusia dan keadilan


Runtuhnya Simbol Penegak Hukum

Oleh : Arief Hidayat*

PENANGKAPAN ketua tim jaksa kasus BLBI Urip Tri Gunawan mengundang kekecewaan dan keprihatinan seluruh kalangan,terutama rakyat.
Penangkapan jaksa ini merupakan buntut dari dugaan kasus suap yang menjerat Jaksa Urip atas pemberian uang sebesar USD660 ribu atau senilai lebih dari Rp6 miliar oleh Artalyta Suryani di rumah tokoh yang terkait kasus BLBI, Sjamsul Nursalim, di kawasan Simprug,Jakarta Selatan,pada Minggu (2/3).

Dalam dunia penegakan hukum kita,banyak kasus serupa yang juga muncul. Salah satunya, kasus mantan Jaksa Agung MA Rahman dalam era pemerintahan Megawati.Pada saat itu,Rahman ”luput”melaporkan rumah mewahnya kepada KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara).

Kasus kedua menjerat jaksa penuntut umum terkait suap yang diberikan mantan Dirut Jamsostek A Djunaedi yang didakwa korupsi. Selanjutnya, kasus yang sedang santer adalah dugaan suap yang diterima Urip,ketua tim jaksa penyelidik kasus BLBI.Ketiga kasus tersebut setidaknya menggambarkan betapa karut-marutnya integritas para penegak hukum kita.
Ironisnya,pemerintah malah meminta berbagai pihak agar tidak menggoda penegak hukum dengan suap. Singkatnya, kalau penegak hukum selalu digoda, apalagi dengan uang miliaran rupiah,yamana tahan, namanya juga manusia. Kiranya, pernyataan yang dilontarkan pemerintah itu sungguh patut disayangkan. Dalam dunia hukum yang masih penuh dengan ketidakpastian, potensi suap sangat rentan.

Orang yang terjerat hukum akan melakukan berbagai cara untuk membebaskan diri termasuk suap. Permintaan ini secara tidak langsung merupakan ”kekalahan” negara terhadap para penyuap karena faktanya masih ada penegak hukum yang mau ”disuapi”. Integritas bukanlah cover, tapi sesuatu yang melekat dalam diri seseorang sampai kapan pun.
Itulah cerminan penegak hukum sejati yang berkarakter,memiliki prinsip yang kuat, dan tahan terhadap godaan suap berapa pun besarnya.Bagi penegak hukum seperti ini,keadilan adalah harga mati. Pertanyaannya adakah penegak hukum ”setengah malaikat” seperti ini? Jawabannya tentu saja ada.
Salah satunya adalah almarhum Prof Dr Baharuddin Lopa SH,dia merupakan simbol penegak hukum Indonesia yang berdedikasi tinggi, jujur, berani, dan sederhana. Jabatan yang pernah disandangnya pun beragam mulai dari kepala kejati di beberapa provinsi, duta besar, Menkeh HAM,dan terakhir Jaksa Agung.Dia adalah seorang jaksa karier yang sampai akhir hayatnya tidak memiliki “apaapa”, tidak seperti pejabat negara pada umumnya.

Penangkapan Urip beserta barang bukti uang ratusan ribu dolar itu seolah membalik fakta kebersihan para penegak hukum kita dan tentu saja sangat kontras dengan sosok Baharuddin Lopa. Beberapa kalangan dan tokoh nasional juga menduga kasus ini hanya fenomena gunung es. Urip sendiri berkilah bahwa uang yang didapatkan dari Artalyta adalah hasil penjualan permata.
Di sinilah anehnya,yakni ada jaksa jualan permata,dan mungkin hal itu hanya ada di Indonesia. Padahal,jika kita melihat Undang-undang Kejaksaan No 5/1991 Pasal 1 menyatakan secara tegas bahwa jaksa tidak boleh merangkap sebagai pengusaha atau penasehat hukum, atau pekerjaan lain yang dapat memengaruhi martabat jabatannya. Artalyta juga diberitakan berbagai media,dia merupakan orang yang sangat dekat dengan para pejabat negara termasuk di dalamnya pejabat kejaksaan.
Merebaknya dugaan suap seorang jaksa ini menorehkan setitik nila ke dalam belanga institusi kejaksaan. Publik pun akhirnya menduga terdapat proses hukum yang tidak transparan terkait kasus BLBI yang ditutup secara tiba-tiba.Alasan penutupan kasus ini menurut kejaksaan karena tidak ditemukannya dugaan pelanggaran hukum oleh para pengemplang dana BLBI.
Entah secara kebetulan atau tidak, tidak lama berselang KPK menangkap ketua tim jaksa penyelidik BLBI. Fenomena ini seolah memperlihatkan bahwa ada upaya sistematis untuk menutup skandal demi skandal yang melingkupi kasus hukum di negeri kita.Jaksa cacat integritas selalu memanfaatkan posisinya untuk meraup keuntungan dari setiap kasus yang ditanganinya,tak peduli sikut kiri atau kanan serta menginjak kepentingan rakyat.

Kita sangat merindukan para penegak hukum yang baik di negeri ini. Penegak hukum yang benar-benar menjadi pengacara negara dan rakyat.Semua itu demi terwujudnya keadilan bagi rakyat.(*)
*Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad

sumber : http://hmibecak.wordpress.com/2008/08/21/kumpulan-artikel-tentang-penegakan-hukum-di-indonesia/

cara cara mengatasi ketakutan mental











1. Kenali ketakutan Anda
Langkah pertama mengatasi rasa takut adalah mengenali penyebabnya. Kemudian, apa yang membuat Anda merasakan takut, dan bagaimana perasaan itu menguasai Anda.

Dengan menyadari apa yang ditakutkan, hal ini akam membantu Anda mengurangi rasa takut. Sebab, saat berusaha menyadarinya, Anda berdialog dengan diri sendiri untuk mencari jalan keluarnya. 


2. Menantang ketakutan 

Bila takut akan sesuatu, salah satu cara terbaik mengatasinya adalah menghadapi dan menantangnya. Jika Anda takut ketinggian, pergilah ke atas sebuah gedung tinggi dan melihat ke bawah. Cara ini membantu Anda mengatasi rasa takut.


3. Membangun mental kendali 

Hal ini yang sederhana sekali seperti belajar mengendalikan pikiran Anda untuk menghindari rasa takut. Bila mulai merasa takut, lawanlah perasaan itu. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian dan hentikan perasaan yang membuat takut.

Hal ini penting sekali dlakukan, terutama bagi mereka yang tidak mampu mengontrol ketakutan sehingga selalu mengkhawatirkan hal-hal sama. Caranya, hanya menghentikan kekhawatiran atau ketakutan berlebihan. 


4. Ubah ketakutan 

Untuk menghadapi sumber dari rasa takut, maka harus mengakui apa yang membuat Anda takut. Setelah itu, mengubah rasa takut dengan mencari tahu cara menghadapinya.

Jika merasa takut berjalan sendirian pada malam hari, maka sebaiknya Anda mengambil kursus bela diri untuk melindungi diri. Atau, bila khawatir tentang padangan orang-orang terhadap Anda, maka tingkatkanlah keterampilan sehingga Anda menjadi lebih percaya diri. 


5. Santai dan bangun keyakinan 

Memerangi ketakutan merupakan salah satu strategi bagus. Sambil melawan rasa takut, Anda sekaligus membangun rasa percaya diri. Semakin Anda percaya diri, rasa takut yang menguasai pikiran Anda akan berkurang. Meditasi dan Yoga dapat menjadi aktivitas pilihan untuk mengatasi rasa takut.