Senin, 19 Januari 2015

Proposal Bisnis untuk mengajukan proyek TI



PROPOSAL PENGAJUAN PENGEMBANGAN JARINGAN Wi-Fi PT. ACTAVIS JAKARTA







Nama Anggota :



Ahmad Izzuddin Prastomo (50411432)

Ariani Kartika (51411088)

Erina Septiani Putri (52411460)

I Gusti Ngurah Putu Ryandhika(53411420)

Intan oka Herdanis (53411646)

Jimmy Halim(53411827)

Nurul Annisa (55411385)

Tiara Indah (57411098)




Depok
Selasa, 10 April 2012


No : 0.1
Hal : Pengajuan
Lampiran :1 (Satu) Proposal

Kepada Yth.
Direktur PT.ACTAVIS Jakarta


Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi khususnya dalam bidang Analysis. Kami berkeinginan untuk memberikan pelayanan yang kami punya kepada perusahaan Bapak/Ibu dan kami mengharapkan dapat menjalin kerjasama pada perusahaan Bapak/Ibu dalam pengembangan wi-fi sebagai sarana penunjang bagi kegiatan perusahaan Bapak/Ibu.
Besar harapan kami untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak/Ibu. Kami harap Bapak/Ibu dapat menghubungi kami selambat-lambatnya 5 minggu setelah pengajuan proposal kami ini, dikarenakan kami harus mengerjakan proyek lain, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan Terima Kasih.


Hormat Kami
Kepala Proyek




( Prita Puspa )


PSA Co.
IT Marketing and Networking

Proposal Penawaran Pembuatan Website


PENDAHULUAN



Kemajuan teknologi informasi komputerisasi disetiap aspek kebutuhan saat ini mengharuskan diciptakannya infrastruktur yang dapat menggemban fungsionalitas dari teknologi informasi tersebut. Internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Semua aspek kehidupan telah mulai memanfaatkan fasilitas internet, tidak hanya perusahaan yang ingin memasarkan produknya secara global, tetapi juga pemerintahan, organisasi, partai politik, yayasan, lembaga, dan bahkan individu juga telah menggunakan internet untuk mendapatkan kemudahan dalam memberikan layanan dan informasi, juga untuk kemudahan perluasan dan pengembangan bisnis. Setiap waktunya internet semakin memasyarakat di Indonesia, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pengguna internet dari tahun ke tahun, dan akan terus bertambah. Diprediksikan setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia meningkat tajam. Ini sangat masuk akal mengingat era globalisasi yang sudah mulai berjalan.



RANGKUMAN EKSEKUTIF


A. Rangkuman Eksekutif

Kami adalah sebuah team yang biasanya mendapatkan order untuk mengerjakan projek-projek kecil maupun menengah pembuatan Sistem Informasi baik dari kalangan akademik seperti sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, ataupun dari lembaga dan intansi pemerintah.


Membangun RT-RW Net adalah sebuah pilihan utama, dimana hal ini akan sangat berguna bagi pembangunan komunitas yang lebih besar. Kenapa ?. karena dengan mempunyai jaringan komunikasi tanpa batas ini, kita dapat mensosialisasikan berbagai hal, baik pada komunitas sendiri (setempat) maupun komunitas dunia.


Langkah pertama kita mulai dengan memilih lokasi dulu, membeli peralatan seperti antena Grid, Omni, beberapa buah access point, kabel UTP, konektor. Disamping itu kita membeli perlengkapan kantor lainnya. Pada tahap awal, kita menggunakan jasa sebuah ISP untuk mendapatkan akses ke Internet dengan menggunakan media wireless conncection.


B. Visi Usaha

· Membangun provider RT-RW NET yang dapat memberikan kesempatan kepada PT. Actavis Jakarta untuk mendapatkan akses Internet yang murah dengan kualitas yang baik.


C. Misi Usaha

· Membangun infrastruktur jaringan

· Membangun aplikasi di lingkungan RT-RW yang bersangkutan

· Merawat dan mengembangkan jaringan yang sudah ada



DESKRIPSI USAHA




A. RENCANA LOKASI USAHA

Rencana lokasi operasional :

· Lokasi berada pada area PT. Actavis Jakarta



B. KEUNGGULAN KAMI

Kami memiliki keunggulan antara lain :

· Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan proxy server dapat kami lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu menganggarkan dana untuk jasa dari pihak ketiga.

· Kami terdiri dari orang-orang yang berpengalaman memberikan bantuan jasa konsultasi dan pekerjaan teknis untuk pemasangan internet dibeberapa instansi.

· Kami juga sudah banyak mengerjakan projek-projek yang berhubungan dengan perkembangan Sistem Informasi.

· Pengalaman dalam memberikan pelatihan-pelatihan IT baik yang dilakukan oleh kalangan kami sendiri atau gabungan dengan instansi lain.



TANGGAPAN ATAS PERMINTAAN


A. Pengertian Pekerjaan

Setelah mendapatkan permintaan dari user yang diajukan oleh PT. Actavis Jakarta dapat disimpulkan bahwa tujuan nya adalah membangun dan mengembangkan jaringan Wireless WiFi System yang dipadukan dengan System Management Bandwith.

Membangung WiFi System adalah suatu konsep dimana beberapa laptop/PC dalam satu kawasan atau wilayah dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi, dimana jaringan internet disebarkan oleh server jaringan yang dibangun nantinya.

Pengembangan jaringan yang relatif mudah dengan pendirian beberapa Stasiun Repeater pada titik-titik potensi diberbagai tempat dengan jarak repeater antara 2-3 Km untuk memperluas cakupan jangkauan sinyal. Penerapan teknologi dilakukan via Wireless karena lebih efisiensi dan ekonomis serta lebih mudah dalam hal pengembangan dan pemeliharannya.

Selain komunikasi data via internet, teknologi ini dapat di inject penerapan multimedia didalamnya seperti, webcam (CCTV), telepon VOIP dan Alarm Security.

B. Lingkup Pekerjaan

Adapaun lingkup pekerjaan ini adalah membangun dan mengembangkan jaringan WiFi PT. Actavis Jakarta. Untuk kegiatan pembangunan ini terdiri dari :

1. Proses analisis kebutuhan aplikasi

2. Perancangan aplikasi

3. Implementasi rancangan

4. Pengujian perangkat lunak maupun perangkat keras

C. Hasil Pekerjaan

Hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebuah perangkat lunak dan perangkat keras berbentuk Bandwith Management System serta jaringan WiFi yang dapat diakses oleh para stakeholder.

IDENTIFIKASI FASE PENGERJAAN PROYEK


A. Fase Pendefinisian Lingkup Proyek

Fase ini bertujuan untuk menentukan kelayakan proyek, menetapkan ukuran dan batasan proyek, visi proyek, constraints dan limitations, anggota tim proyek serta anggaran dan jadwal pengembangan. Fase ini melibatkan system owner dan project manager.

Deliverable dari fase ini adalah :

· Problem statement, yaitu mengumpulkan masalah-masalah yang ada pada sistem sekarang dan mengelompokannya sesuai tingkat visibilitasnya. Penentuan problem statement dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja/framework PIECES.

· Constraint, yaitu batasan-batasan misalnya batasan anggaran, deadline, resource/tenaga yang tersedia serta standar teknologi.

· Initial Scope Statement, yaitu menetapkan baseline untuk mengkontrol perubahan scope yang mungkin terjadi selama proyek dilaksanakan, agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara requirement dan expectation dengan anggaran dan jadwal

· Project Staffing, estimasi anggaran dan jadwal

· Statement of Work, yaitu kontrak atau persetujuan untuk pengembangan sistem informasi yang menggabungkan keempat poin di atas untuk semua pihak yang terlibag dalam proyek

B. Fase Analisa Permasalahan

Fase ini mempelajari sistem yang telah ada dan menganalisanya untuk menyediakan informasi bagi anggota proyek mengenai pemahaman atas masalahmasalah yang ada pada sistem itu sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan (feasibility analysis). Pada fase ini, system user telah mulai dilibatkan sebagai subyek bisnis. Selain itu juga melibatkan system owner dan project manager.

C. Fase Analisa Kebutuhan

Secara umum fase ini untuk menentukan behaviour dari sistem (apa yang bisa dilakukan oleh sistem). Mencakup data, proses yang terjadi, antar muka yang diperlukan, level of performance serta fasilitas-fasilitas yang harus dimiliki sistem. Fase ini juga lebih memfolkuskan pada business requirement, dan belum mengarah pada hal yang bersifat implementasi teknis dan solusi teknologi. Oleh sebab itu, system designer tidak dilibatkan dalam fase ini.

Deliverable dari fase ini adalah business requirement statement, untuk menghasilkan requirement tersebut system analyst bekerjasama dengan system user melalui mekanisme interview.

D. Fase Desain

Pada fase ini business requirement dari fase sebelumnya ditranslasikan ke dalam bentuk system model (misalnya data flow diagram). Logical design maksudnya desain

dibuat masih belum mengandung solusi teknis.

Deliverable dari fase ini adalah Logical system model dan Spesification.

E. Fase Analisa Keputusan

Pada fase ini digunakan untuk mengatahui bagian dari proses bisnis yang berjalan serta peningkatan performa dan kinerja. Pada fase ini juga dilakukan technical feasibility, operational feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk feasibility.

Fase ini menentukan solusi teknik dari proyek yang diajukan, mencakup aspek teknologi informasi yang cocok untuk sistem serta proses bisnisnya. Setelah itu dilakukan evaluasi berupa : technical feasibility, operational feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk feasibility.

Deliverable dari sistem ini : System Proposal

F. Fase Desain Fisik dan Pengintegrasian Sistem

Fase ini mirip dengan logical design dimana business requirement ditranslasikan kedalam bentuk physical design yang akan mengarah pada konstruksi sistem dengan solusi teknologi dan implementasi teknis seperti database.


G. Fase Konstruksi dan Pengujian

Fase ini digunakan untuk membuat dan melakukan testing sistem terhadap requirement yang telah diberikan serta melaukan penyesuaian antar muka terhadap proses bisnis yang lama (sedang berjalan) dengan proses bisnis baru (yang sedang dikembangkan).

H. Instalasi

Fase ini digunakan untuk melakukan instalasi jaringan baik perangkat keras maupun perangkat lunak.

ESTIMASI WAKTU PENGERJAAN PROYEK


Dalam Gant Chart ini hanya ditampilkan perbandingan waktu kenyataan dan waktu perkiraannya saja. Jalur Horizontal menandakan waktu pengerjaan proyek berdasarkan hari, sedangkan lajur vertical menandakan kegiatan yang di muali dari kode A hingga G, berdasarkan fase-fase yang telah disebutkan diatas.



DEFINISI KETERKAITAN INTERFACE

Scope Definition Phase adalah fase yang paling awal harus dilakukan di antara fasefase lainnya. Masing-masing fase harus dikerjakan secara berurutan, karena fase yang lebih awal sangat dibutuhkan untuk pengerjaan fase berikutnya sebagian besar tidak dapat dikerjakan tanpa penyelesaian fase sebelumnya. Mungkin pada masing-masing fase akan dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan. Seperti pada physical design and integration phase yang terbagi dalam beberapa tahapan yang masing-masing tidak saling terkait dan dapat dilaksanakan secara pararel.




ESTIMASI BIAYA PROYEK