Sabtu, 29 Maret 2014

GAME


Sejarah Perkembangan Game Konsol sampai sekarang

GENERASI PERTAMAGame bermula pada tahun 1972, pada saat itu, orang masih belum mengenal apa itu konsol, apa itu game komputer, yang ada hanya istilah ”video game”, yaitu sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar bergerak (video). Pada tahun 1972 ini, sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game pertama, yaitu Odyssey.
Boleh dibilang, Odyssey bukanlah sebuah mesin yang sukses, penjualannya tidak menunjukkan antusias konsumen. Tidak lama berselang, sebuah game arcade legendaris Atari bertitel Pong muncul. Pong merupakan sebuah game sederhana yang mengambil konsep permainan tenis, satu bola dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa mungkin harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan, tentu kita sudah pernah melihat game yang hingga 2009 ini masih dimainkan.

Atari merilis Pong dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears. Akhirnya, pada tahun 1975, Magnavox menyerah dan menghentikan produksi Odyssey. Sebagai gantinya, mereka mengikuti jejak Atari, memproduksi mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.

GENERASI KEDUA

Fairchild VES, pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.

Pada tahun 1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut ”konsol”. Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini kemudian diikuti oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan RCA, ketiga perusahaan tersebut juga merilis konsol serupa.

ada tahun 1977, dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada tidak berhasil menarik minat. Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan. Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox yang masih bertahan di dunia video game. Sekitar tahun 1978, Magnavox meluncurkan Odyssey 2, seperti halnya Odyssey pertama, konsol ini pun gagal menjadi hit. Tak lama berselang, Atari meluncurkan konsol legendaris, Atari 2600, yang terkenal dengan game Space Invaders-nya. Dan mulai tahun 1980, berbagai produsen konsol muncul, dan mereka mengambil Atari 2600 sebagai konsep dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.

Tiga tahun berselang, tepatnya tahun 1983, dunia video game kembali ambruk. Game-game yang kurang kreatif membuat konsol kembali mendapat sambutan dingin, apalagi, PC saat itu menjadi semakin canggih. Orang lebih memilih membeli PC ketimbang konsol video game, selain untuk bermain, PC juga produktif untuk bekerja.

Kampanye seperti inilah yang terjadi di pasar dan membuat hampir seluruh perusahaan konsol mengalami kebangkrutan. Dan tahun 1983 ini menjadi titik di mana game-game komputer (PC Game) semakin berkembang pesat, hingga saat ini. Pelopor PC ber-game saat itu adalah Commodore 64, konsol sekaligus personal computer yang menyediakan tampilan grafis 16-warna dan memiliki kapasitas memori jauh lebih baik dari konsol videogame model apa pun.

Atari 2600, sempat hit tahun 80-an. Memiliki “adik” bernama Atari 2600 Jr.

GENERASI KETIGA


Famicom dari Nintendo, berhasil merajai pasar videogame di era generasi ketiga.

Hancurnya dunia konsol, menggugah perusahaan bernama Famicom untuk mencoba industri videogame kembali. Perusahaan Jepang ini menciptakan gebrakan baru, sebuah konsol bernama Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir 1983. Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama kalinya. Setelah mendapat sambutan hangat di Jepang, Famicom memperluas pemasarannya ke Amerika, yang dikenal dengan NES (Nintendo Entertainment System). Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers, yang dibintangi karakter fenomenal yang tetap eksis hingga kini, Mario.

GENERASI KEEMPAT
NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama Sega mencoba menyaingi Nintendo. Pada tahun 1988, Sega merilis konsol next-generation mereka, Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis). Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan tinggi. Dua tahun berselang, pada 1990, Nintendo kembali menggebrak dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan, meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal dan populer.


GENERASI KELIMA

Panasonic 3DO, konsol game pertama yang menggunakan media CD.

Mulai dari 1990 sampai 1994, Sega dan Nintendo tetap bersaing. Berbagai game fenomenal dirilis. SNES menyertakan chip Super FX pada cartridge mereka, dan Sega menggunakan Sega Virtua Processor, keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas grafis dari game. Alhasil, SNES dan Sega saling beradu dengan game-game keren seperti Donky Kong Country (SNES) dan Vectorman (Sega).

Awal generasi kelima dimulai ketika tahun 1993, sebuah perusahaan ternama, Panasonic, merilis konsolnya yang bernama Panasonic 3DO. Ini adalah konsol pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. Harganya yang sangat mahal membuat konsol ini tidak

Sony Playstation, halooo…si Raja telah datang!!!

Selanjutnya, tahun 1994, Atari kembali meluncurkan konsol baru untuk menandingi Nintendo dan Sega. Atari Jaguar jelas jauh lebih canggih ketimbang NES maupun Mega Drive, tetapi penggunaannya yang sulit menjadi batu sandungan, belum lagi, pada tahun yang sama, Sony merilis konsol super legendaris, PlayStation. Atari bangkrut dan akhirnya melakukan merger.

Konsol basis CD yang pertama kali menuai sukses adalah Sony PlayStation. Konsol Jepang ini segera mendapat sambutan hangat, dan hingga saat ini, PlayStation sudah terjual ratusan juta unit. PlayStation yang juga disebut PS-One merupakan konsol terlaris sepanjang masa. Sega dan Nintendo tampaknya menyadari ketertinggalan mereka dari Sony. Sega kemudian merilis Sega Saturn, dan Nintendo mengeluarkan Nintendo 64. Tapi, sayangnya, duo konsol tersebut udah nggak sekuat dulu lagi.



GENERASI KEENAM

Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik Sony. PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing. Sega mencoba meluncurkan Sega Dreamcast pada 1998 untuk mematahkan dominasi Sony, tetapi kembali gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan diri dari dunia produsen konsol.

Sony semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil merilis konsol barunya, PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD pada tahun 2000. Nintendo mencoba bertahan di dunia konsol dengan merilis GameCube. Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa, melainkan DVD yang berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya yang lagi-lagi nyeleneh membuat GameCube kurang populer.







Dari kiri ke kanan: Nintendo GameCube, Microsoft Xbox, Sony Playstation 2. Diurut berdasarkan tingkat popularitasnya.

Satu-satunya pesaing serius PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol keluaran Microsoft ini menggebrak dengan tampilan visual yang sangat tajam dan berkualitas yang kala itu lebih menarik dibanding dengan PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak sepopuler PlayStation 2. Satu game Xbox yang menjadi hit dan cukup fenomenal yaitu Halo. Karena game ini sudah memanfaatkan fasilitas ‘unggul’ dari Microsoft, yaitu Xbox Live.

GENERASI KETUJUH

Xbox 360, Wii, Playstation 3, menjadi pesaing tetap dari generasi sebelumnya.

Boleh dibilang, Xbox terlambat meluncur ke pasaran dibanding PlayStation 2, dan support game-game tenar juga sangat minim. Tetapi, Microsoft seolah belajar dari kesalahannya. Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol PlayStation 3 yang menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil seribu langkah lebih cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan media HD-DVD (nantinya) meluncur pada November 2005 silam.

Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari grafis, hingga titel-titel game terkenal. Di antaranya Best Game of The Year 2006 versi beberapa situs game terkemuka, Gears of War. Apalagi, Xbox Live semakin disempurnakan, dan mendapat sambutan luar biasa dari para gamer.


Kali ini, giliran Sony yang terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang seminggu sebelum Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi PlayStation 3 kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar duluan, Wii juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion sensitive’. Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal dibanding dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang terendah di bawah Xbox 360 dan Wii hingga artikel ini ditulis.
PC Games
19
Mar

Pengertian komputer game (PC Game)

Personal Computer Game (juga dikenal sebagai permainan komputer atau game PC) adalah permainan yang dimainkan di komputer pribadi, bukan pada video game konsol atau mesin arcade.
Game PC yang dibuat oleh pengembang satu atau lebih permainan, biasanya bersama dengan spesialis lainnya (seperti seniman permainan) dan dipublikasikan baik secara mandiri atau melalui penerbit pihak ketiga. Mereka kemudian dapat didistribusikan pada media fisik seperti DVD dan CD, sebagai internet-download, mungkin dapat didistribusikan secara bebas, perangkat lunak, atau melalui jasa pengiriman online seperti Direct2Drive dan Uap. game PC sering membutuhkan hardware khusus di komputer pengguna untuk bermain, seperti generasi spesifik unit pemrosesan grafik atau koneksi internet untuk bermain online, meskipun persyaratan sistem ini bervariasi dari satu pertandingan ke pertandingan. selain itu pula fitur yang menarik dari PC Game pada saat ini adalah bisa berinteraksi secara online (jika dibuatkan oleh pengembang). sehingga antar pemain antara PC game yang satu dengan yang lain (terpisah) dapat melakukan interaksi pada waktu yang sama dalam satu game.

Game Engine
Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.

Smartphone Campur Handheld  Bisa Jadi Masa Depan Gaming Di Cina
Dari sekian banyak booth di Global Mobile Game Congress di Beijing, ada satu perusahaan hardware yang menarik, yaitu perusahaan smartphone kecil bernama Much.

Cukup mudah sebenernya untuk tidak menaruh perhatian lebih pada Much G2. Namun, ketika saya melihatnya lebih dekat, saya sadar bahwa dibagian atas smartphone itu terdapat joystick yang terlihat simple, bersamaan dengan beberapa tombol D-pad dan beberapa tombol lainnya dibagian bawah smartphone tersebut.

G2 merupakan smartphone yang ditujukan kepada para pecinta game handheld. Bisa dibilang smartphone ini seperti perpaduan Samsung Galaxy dan Playstation Vita. Saat perusahaan lainnya seperti Grayhaus, Moga, dan PhoneJoy telah membuat aksesoris game controller untuk smartphone, Much G2 merupakan yang pertama kalinya yang menyatukan tombol dengan smartphone setelah Sony dengan Xperia Play mereka. Saya sempat mencoba beberapa game yang compatible untuk menggunakan game controller ini dan saya merasa bahwa smartphone ini sangat nyaman dan juga kokoh untuk digenggam baik secara horizontal maupun vertikal. Berikut cuplikan videonya :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=dWydOsHWAPw

quad-core processor dari MediaTek, 16GB storage, kamera 8MP, dan kapasitas baterai 4,200 mAh. Namun, kedepannya mungkin gadget ini butuh beberapa modifikasi software, karena mungkin saja pengguna smartphone ini akan stuck di software bawaan, yaitu Android 4.2. Smartphone ini sedikit lebih tebal dari smartphone 5 inci lainnya, namun Much telah menjaga kualitas ini dengan mutu tinggi. Pada akhirnya, Much mematok harga 999 RMB (Rp. 1,820,000). Much G2 akan mulai dijual di Cina sekitar bulan ini.

FLAPPY BIRD

Cara bermain Flappy Birds
Game ini sebenarnya sangat simpel, pengguna hanya disuruh untuk menyentuh layar ponsel/tablet agar menjaga burung tidak terjatuh dan dapat melewati rintangan. Namun ternyata ada teknik tersendiri karena nyatanya tak semudah yang dilihat.Bahkan banyak pengguna yang jadi emosi ketika memainkan game ini. Dikutip dari Huffingtonpost, pembuat game ini Nguyen Ha Dong berbagi trik cara bermain Flappy Birds. Meskipun mengakui game buatannya itu sulit untuk dimainkan, namun dia menyebut tak ada yang mustahil untuk dilewati di Flappy birds. Dia membeberkan rahasia trik bermain Flappy Birds berikut ini ;

1. Usahakan dalam kondisi rileks, dan yakinkan diri Anda memang benar benar rileks
2. Jika selalu gagal melewati sebaiknya istirahat dan mencobanya nanti.
3. Sentuh layar dengan lembut, jangan menekan terlalu cepat dan keras.
4. Temukan irama yang tepat
5. Sebaiknya gunakan perangkat android dengan layar yang lebar
6. Jangan pernah menyerah.

Nah dengan keenam tips tersebut, bermain Flappy Birds akan lebih mudah. Meskipun demikian Nguyen ha Dong mengaku hanya mampu bermain hingga skor platinum.

Alasan Penarikan "Flappy Bird"

Dong Nguyen, sang pembuat game "Flappy Bird", beberapa waktu lalu membuat sebuah keputusan yang sangat mengejutkan. Di tengah sukses besar yang diraihnya, pemuda berumur 29 tahun ini memutuskan untuk menarik Flappy Bird dari peredaran.

Tidak ada yang tahu alasan sebenarnya di balik keputusan tersebut. Sempat beredar kabar, Flappy Bird ditarik karena adanya keberatan dari pemilik game Super Mario Bros, Nintendo. Kabar ini ternyata tidak benar dan telah dibantah oleh pihak Nintendo.

Melalui sebuah wawancara dengan Forbes, Nguyen akhirnya mengutarakan alasan Flappy Bird sampai harus ditarik dari Google Play Store dan Apple App Store.

Nguyen beralasan bahwa sebenarnya dia menciptakan game ini untuk kegiatan bersantai para pemainnya. Nguyen tidak bermaksud membuat game Flappy Bird menjadi seadiktif itu. Nah, pada saat tujuannya sudah mulai melenceng, Nguyen akhirnya memutuskan untuk menarik Flappy Bird.

"Flappy Bird didesain untuk dimainkan selama beberapa menit pada saat Anda sedang berelaksasi," kata Nguyen.

"Namun, game ini (Flappy Bird) akhirnya menjadi produk adiktif. Saya rasa hal tersebut telah menjadi masalah. Untuk menyelesaikan masalah itu, hal terbaik adalah menarik Flappy Bird. Game ini telah hilang selamanya."

Pemuda asal Vietnam itu juga menjelaskan bahwa rasa bersalah membuat banyak pengguna ketagihan game tersebut yang membuatnya mantap mengambil keputusan.

Sebelumnya, Nguyen sempat menyebut popularitas yang didapatkan game ini telah merusak "hidupnya yang sederhana".

"Saya tidak merasa ini (keputusan penarikan) sebagai suatu kesalahan. Saya telah memikirkannya matang-matang," ungkap Nguyen.

Dalam wawancara dengan Forbes ini, Nguyen juga menceritakan bahwa dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan game tersebut. Nguyen hanya membutuhkan dua hingga tiga hari untuk mengerjakan bagian coding-nya.

Perihal miripnya visual Flappy Bird dengan seri game Super Mario Bros dari Nintendo, Nguyen menyatakan, kesamaan tersebut terjadi karena kebetulan saja. Nguyen pun menampik kabar yang mengungkapkan bahwa ia mendapat tuntutan hukum karena kesamaan itu.

Setelah penarikan dan segala kontroversi di balik game Flappy Bird, Nguyen mengaku tidak kapok dalam membuat game. Ia pun akan terus mengembangkan dan membuat game baru.

"Setelah Flappy Bird sukses, saya merasa lebih percaya diri dan lebih bebas untuk melakukan apa yang saya ingini," ujar Nguyen.

Dong Nguyen, Pencipta Flappy Bird


Dong Nguyen mendadak menjadi selebriti. Dong Nguyen adalah pencipta game sederhana yang sangat sulit namun membuat ketagihan, Flappy Bird.Flappy Bird berhasil membuat Dong Nguyen meraih keuntungan USD 50 juta atau sekitar Rp 609 juta per hari dari pendapatan iklan. Namun, developer (pengembang) asal Vietnam ini dikenal tertutup.Kepada media teknologi, TechCrunch, pria kelahiran 11 Januari 1986 ini menegaskan jika dirinya tidak suka ditanyai tentang latar belakangnya. Nguyen juga menolak beberapa permintaan wawancara dari berbagai media.Kepopuleran Flappy Bird yang juga membuat dirinya populer berimbas terhadap penarikan Flappy Bird dari Google Play Store dan Apple Play Store. Hal ini karena dirinya tidak sanggup menahan tekanan dan stres dalam menghadapi terpaan media terhadap dirinya dan kesuksesan instan Flappy Bird.Nguyen mengaku menciptakan Flappy Bird dalam waktu dua hingga tiga hari dan diluncurkan pada Mei 2014 melalui .Gears (dotGears) Studio..Gears sendiri adalah studio pengembang game kecil dan independen di Vietnam. Sebagian besar, studio ini merilis game arcade yang bernuansa 8-bite (ala Mario Bros di zaman Nitendo) untuk smartphone, tablet, dan web-based, seperti Shuriken Block (iOS, browser), Super Ball Junggling (iOS), Smashing Kitty (browser), dan Droplet Shuffle (browser).Uniknya, Nguyen adalah satu-satunya yang orang yang bekerja di .Gears.".Gears bukan perusahaan karena di sini cuma ada saya sendiri, tapi saya harus menggunakan istilah 'kami' untuk mempersiapkan perubahan di masa depan," katanya, seperti dikutip dari TechCrunch, Senin (10/2/14).Situs .Gears juga tidak memasang banyak informasi, hanya menampilkan berbagai portofolio beberaga game HTML5. Nguyen telah menjadi game developer sejak empat tahun lalu.


Tujuan:
Tujuannya ialah agar masyarakat dapa terhibur dengan game tersebut. Dong mengungkapkan bahwa Flappy Bird sudah “disalahgunakan” dari tujuan awal dia mengembangkan game tersebut. “Flappy Bird didesain untuk dimainkan dalam beberapa menit saat kamu bersantai,” ungkap Dong dalam wawancara tersebut. “Namun, game tersebut berubah menjadi sebuah produk yang adiktif. Saya pikir ini menjadi sebuah masalah. Untuk memecahkan masalah tersebut, jalan terbaiknya adalah untuk menariknya. Game tersebut sudah pergi selamanya,” lanjutnya. - See more at: http://www.duniaku.net/2014/02/13/dong-nguyen-jelaskan-alasan-mengapa-dirinya-menarik-flappy-bird/#sthash.2kbMZ5Kv.dpuf

Pengaruh terhadap kehidupan Pribadi :

Pernyataan Dong ini sejalan dengan ungkapan-ungkapan yang dia tuliskan di Twitter saat merespon para penggemarnya yang ketagihan memainkan game tersebut. Salah satunya, ketika ada salah satu penggemarnya menuliskan bahwa dirinya sudah memainkan Flappy Bird selama tiga jam berturut-turut, Dong menyarankan penggemar tersebut untuk beristirahat dan juga “mengistirahatkan” Flappy Bird. Dan hal tersebut sudah terjadi berkali-kali, yang membuat Dong rupanya “risih” dan akhirnya membuat keputusan untuk menarik game tersebut dari pasaran. Menanggapi suara-suara kecewa dari para penggemarnya di Twitter, Dong hanya mengungkapkan rasa terima kasih karena sudah memainkan game buatannya tersebut. “Terima kasih sebesar-besarnya karena telah memainkan game saya,” responnya. Selain itu, Dong juga menolak anggapan bahwa dirinya menarik game ini karena sudah dituntut oleh Nintendo mengenai banyaknya elemen yang dianggap menjiplak elemen dari Super Mario klasik, seperti deretan pipa-pipanya. Dong juga kembali menegaskan bahwa keputusan yang diambilnya kali ini tidak salah. “Hidup saya belum senyaman sebelumnya. Saya tidak bisa tidur. Saya tidak berpikir hal ini adalah sebuah kesalahan. Saya sudah memikirkannya,” tegasnya. Di akhir wawancara, Dong juga mengungkapkan bahwa dirinya siap mengembangkan game-game lain pasca keputusan ini. “Setelah kesuksesan Flappy Bird, saya merasa lebih percaya diri, dan saya memiliki kebebebasan untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan,” pungkasnya. Yah, semoga memang benar ini yang diinginkan Dong. Semoga dengan ditariknya Flappy Bird, dia benar-benar memiliki kebebasan dan ketenangan untuk menghasilkan sebuah karya yang lebih hebat lagi.. - See more at: http://www.duniaku.net/2014/02/13/dong-nguyen-jelaskan-alasan-mengapa-dirinya-menarik-flappy-bird/#sthash.2kbMZ5Kv.dpuf